Anoreksia Nervosa & Bulimia Nervosa : Sikurus yang Merasa Gemuk



 https://www.google.com/search?q=anoreksia+nervosa&oe


Anoreksia Nervosa

 
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan karena adanya keinginan ynag keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus dengan cara melaparkan diri. Pada akhirnya anoreksia nervosa dapat menyebabkan kematian. Anoreksia nervosa terutama terjadi pada perempuan selama masa remaja dan masa dewasa awal; hanya sekitar 5 persen penderita anoreksia laki-laki (Stein & Reichert, 1990). Kebanyakan remaja yang mengalami gangguan ini adalah remaja berkulit putih dan berasal dari keluarga berpendidikan tinggi dengan pendapatan menengah ataupun tinggi.
Istilah anoreksia nervosa didirikan pada tahun 1873 oleh Sir William Gull , salah satu dokter pribadi Ratu Victoria [ 15 ] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani : an- ( ἀν - , awalan menunjukkan kemunculan negasi ) dan orexe ( όρεξη , "selera " ) , . dengan demikian berarti kurangnya keinginan untuk makan [ 16 ] Namun, sementara istilah " anorexia nervosa " secara harfiah berarti " hilangnya nafsu makan neurotik " , arti harfiah dari istilah ini agak menyesatkan . . Banyak penderita anoreksia yang menikmati makan dan tentu saja tidak kehilangan selera mereka sebagai istilah " hilangnya nafsu makan " biasanya dipahami , karena lebih baik menganggap anorexia nervosa sebagai kecanduan self- hukuman untuk puasa , daripada kehilangan literal nafsu makan .
Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan.
Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan.
Penderita anoreksia kemungkinan juga melakukan olahraga secara ekstrim untuk mengurangi berat badan.
Sebelum membahas perihal tanda dan gejala fisik, ada baiknya untuk mengetahui faktor risiko anoreksia.
Berikut adalah faktor risiko anoreksia.
1.      Faktor sosial
Faktor sosial yang sering kali menjadi faktor yang paling bertanggung jawab adalah model kecantikan yang bertubuh kurus tubuh.  
2.      Faktor psikologis
Faktor psikologis antara lain meliputi motivasi untuk mendapatkan perhatian, keinginan akan kepribadian, penyangkalan seksualitas, dan sebagai cara menghadapi orang tua yang terlalu mengontrol. Penderita anoresia seringkali memiliki keluarga yang banyak tuntutan yang tinggiagar mereka mencapai sesuatu. Karena tidak berhasil memenuhi standar orang tua yang tinggi, mereka merasa tidak mampu mengendalikan hidup mereka sendiri.
3.      Penyebab fisiologis
Penyebab fisiologis antara lain adalah hipotalamus, yang dengan berbagi cara menjadi sesuatu yang abnormal ketika sesorang remaja menjadi penderita anoreksia. Namun demikian, sebenarnya hingga saat ini penyebab pasti anoreksia nervosa masih belum dapat dipastikan.

Gejala Anoreksia

Ada beberapa gejala awal anoreksia yang perlu kita waspadai, salah satu diantaranya adalah berat berat badan yang tidak stabil dan tidak seimbang dengan umur, postur, serta tinggi tubuh (biasanya mencapai 15% di bawah berat normal). Berikut ini adalah gejala-gejala lain seseorang menderita anoreksia :
-Tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut (untuk wanita)
-Tidak mau dan menolak makan di depan umum
-Sering merasa gelisah
-Lemah
-Kulit kusam
-Nafas pendek-pendek
-Khawatir berlebih terhadap asupan kalori
Akibat
Menderita anoreksia dapat menganggu kestabilan kerja sistem tubuh sehingga menimbulkan beberapa dampak buruk, antara lain : penyusutan tulang, kehilangan mineral, rendahnya suhu tubuh, detak jantung yang tidak teratur, gangguan permanen terhadap pertumbuhan badan, rawan terkena osteoporosis, bahkan juga bulimia nervosa. Selain itu, ada dampak lebih buruk lagi apabila seorang penderita anoreksia mengonsumsi laksatif karena laksatif sangat berbahaya bagi tubuh. Laksatif adalah substansi yang akan memaksa tubuh mengeluarkan cairan serta makanan yang masih diproses di dalam usus sehingga nutrisinya tidak terserap sempurna. Laksatif juga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang mungkin bisa terserap oleh tubuh. Penggunaan laksatif dalam jangka panjang bisa mengakibatkan gangguan permanen pada kestabilan sistem pencernaan serta menyebabkan tubuh kekurangan banyak nutrisi.
Walupun penderita anoreksia menghindari makan, mereka memiliki ketertarikan pada terhadap makanan yang cukup intensif. Mereka memasak untuk orang lain, mereka berbicara tentang makanan, dan mereka bersikeras untuk melihat orang lain makan. Penderita anoreksia memiliki gambaran tubuh yang teganggu, menganggap bahwa mereka akan menjadi menarik hanya bila mereka terlihat seperti tengkorak. Mereka terus membuat diri mereka kelaparan dan jumlah lemak didalam tubuh terus menurun  sampai batas minimum, sehingga pada kondisi menstruasi biasanya berhenti. Tingkah lakunya seringkali hiperaktif. 

Bulimia Nervosa

Bulimia adalah gangguan makan di mana individu secara konsisten menjalani pola makan berlebihan dan kemudian memuntahkan kembali. Penderita bulimia terus makan dalam jumlah yang banyak dan kemudian mengeluarkannya dengan cara memuntahkannya atau dengan menggunakan obat pencahar. Kadang kala, “pesta makan diselingi dengan puasa, kadang dengan makan dalam jumlah normal. Seperti anoreksia nervosa, pada umumnya penderita bulimia adalah perempuan.”
Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat. Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan mengeluarkan makanan yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali memuntahkan makanannya.
Bulimia telah menjadi suatu hal yang lazim di kalangan mahasiswi. Beberapa perlkiraan menunjukkan satu diantara mahasiswi pernah melakukannya, makan dalam jumlah banyak kemudian mengeluarkannya. Namun demikian perkiraan yang dibuat belakangan ini mengungkapkan bahwa penderita bulimia yang sebenarnya- mereka yang makan banyak dan mengeluarkannya secara teratur- berjumlah kurang dari 2 persenMasalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.
Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia. Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan secara spesifik karena kompleksnya penyakit. dari seluruh populasi mahasiswa. (Stunkard, 1987).
Penderita anoreksia dapat mengendalikan diri dalam hal makan; sementara penderita bulimia tidak. Depresi adalah karakteristik dari penderita bulimia. Bulimia menghasilkan ketidakseimbangan lambung dan kimiawi dalam tubuh. Kebanyakan penyebab anoreksia juga menyebabkan bulimia (leon, 1991).
Akibat Bulimia
1.      pembengkakan kelenjar ludah di pipi
2.      Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah
3.      Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung
4.      Kadar kalium yang rendah dalam darah.
5.      Gigi sensitive terhadap panas atau dingin
6.      Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau pembengkakan
7.      Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.
8.      Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .
9.      Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.

Penanganan Untuk Penderita Anoreksia & Bulimia 

Apabila Anda mengetahui seorang penderita anoreksia, pertama-tama beri lah dorongan kepada mereka untuk mengatur pola makan dengan benar dan beri tahukan bahaya anoreksia. Namun apabila usaha Anda belum berhasil juga, Anda bisa membawa orang tersebut ke dokter atau konsultan kesehatan karena mereka dapat membantu penderita anoreksia memerangi penyakitnya. Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan perilaku menyimpangnya. Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi. Tetapi bulimia akan kambuh kembali.

Referensi:
Santrock, Jhon W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
http://www.tipswanita.net/lebih-jauh-tentang-bahaya-anoreksia/

Komentar

  1. Bulimia tidak bisa dipandang sepele, jika menglami eating disorder ini, bisa konsultasi ke dokter online di udoctor.co.id GRATIS

    BalasHapus
  2. Semua ciri ciri anoreksia ada padaku. Dan aku sudah mengalaminya 5 tahun terakhir. Skrg mulai terbuka pikiranku, dan aku mulai mengatur makan dg baik. Aku ingin sehat.

    BalasHapus
  3. Oyama Slim Tea "Tampil Langsing Secara Alami". Oyama Slim Tea terbuat dari herbal alami yang diformulasikan secara ilmiah untuk menghasilkan produk teh berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. info: cs@indosehat.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer