Porpek kerja tenaga kesehatan masyarakat di kancah Nasional

        Era persaingan global dengan segala perubahannya yang dinamis turut memberikan perubahan besar bagi sektor tenaga kerja, pemberdayaan sumber daya manusia, dan khususnya peluang bekerja bagi tenaga kesehatan. Hal ini juga secara tidak langsung menuntut tenaga kesehatan di Indonesia untuk berpikir out of the box, pandai mengambil peluang, dan memperluas jaringan informasi terkait pengadaan profesi tenaga kesehatan Indonesia, baik di skala nasional maupun internasional. Bagaimanapun juga, tenaga kesehatan dituntut untuk mampu menyesuaikan perkembangan zaman, dimana saat ini jarak bukan lagi sebuah masalah berarti. Membuka paradigma para pekerja kesehatan untuk bekerja di instansi swasta, militer, dunia pendidikan maupun bergabung di berbagai instansi dalam dan luar negeri, tidak hanya sekedar bekerja di puskesmas atau praktek biasa.
       Sebagai calon dokter, dokter gigi, perawat, ahli gizi dan ahli farmasi yang kelak akan mengabdi sekaligus berkontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, mahasiswa kesehatan seringkali terjebak dalam pemikiran bahwasanya prospek kerja tenaga kesehatan hanya terbatas pada mahasiswa berbagai program studi kesehatan memahami  bahwa profesi ini  tidak hanya dapat bekerja di rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat saja, tetapi sebenarnya ada banyak peluang yang berprospek cerah, baik bekerja sebagai tenaga profesional yang langsung berhubungan dengan taraf kesehatan perorang atau sebagai tenaga struktural yang membuat kebijakan untuk peningkatan taraf kesehatan masyarakat.
Peluang untuk berkarir dan berkontribusi bagi tenaga kesehatan antara lain disiapkan oleh institusi pemerintah baik yang ditugaskan di dalam ataupun luar negeri dan swasta baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.Perlu adanya pihak yang memfasiliatasi member informasi peluang kerja baik di tingkat nasional,  informasi tentang peluang kerja tenaga kesehatan di berbagai instansi, seperti institusi  pendidikan ,militer, dan swasta. Timbul keinginan dari pihak panitia untuk memberikan seminar yang bersifat memfasilitasi informasi tentang peluang apa saja yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta baik lingkup dalam maupun luar negeri.

Berbagai Peluang Kerja Lulusan SKM


         Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat semakin pesat dan derajat kesehatan masyarakat kita akan semakin menurun apabila tidak dilakukan management kesehatan yang berkualtas. Sarjana Kesehatan Masyarakat diciptakan untuk mengembangkan kapabilitas dan kompetensinya dalam memanage berbagai permasalahan kesehatan masyarakat untuk selanjutnya mencari pemecahannya (problem solving).
Orientasi kerja selama ini yang focus pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebenarnya sudah tidak relevan lagi karena berbagai kondisi. Ekspansi kebidang yang lainnya sangatlah diperlukan. Padahal berbagai prospek kerja masih belum terisi oleh tenaga kesehatan masyarakat bahkan beberapa diisi oleh tenaga dari bidang ilmu yang lainnya. Kondisi ini perlu kita tindak lanjuti bersama, adapun beberapa prospek kerja dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Bidang Kesehatan lingkungan
Bagian Kesehatan Lingkungan dikhususkan untuk mendalami dan menganalisis faktor lingkungan (fisik,biologis, kimia, sosial) yang berpengaruh pada derajat kesehatan masyarakat.
KOMPETENSI
1. Paham untuk melakukan pengukuran parameter kesehatan lingkungan (Fisika, kimia, biologi, radioaktif, social).
2. Mampu melakukan analisis permasalahan kesehatan lingkungan (air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan
sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan, pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan, lingkungan sosial).
3. Mampu melakukan prediksi dampak kesehatan lingkungan dan mernacang alternatif-alternatif pengelolaan untuk
penyelesaian permasalahan kesehatan lingkungan permukiman dan industri (air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan, pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan, lingkungan sosial).
4. Mampu melakukan modifikasi dan manipulasi lingkungan untuk penyelesaian permasalahan kesehatan lingkungan
permukiman dan industri (air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan,
pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan, lingkungan sosial).  
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Dinas Kesehatan (Propinsi maupun Kabupaten/Kota) baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa;
2. Puskesmas;
3. Dosen PTN (S-1 dan D-3 AKL);
4. Rumah Sakit; Barida (badan pemeriksa daerah);
5. Pengendalian Penyakit Berbasis Binatang (P2B2);
6. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP); Balai Kesehatan Paru (BP4); Balai Kesehatan Mata (BKM).
7. Rumah Sakit swasta; Dosen PTS/STIKES maupun D-3 Kesehatan Lingkungan;
8. Konsultan Air Bersih dan Sanitasi (WISLIC), Konsultan Persampahan;
9. Pengendali Vektor;
10. LSM Lingkungan.
Manajer lingkungan RS, Konsultan limbah, Konsultan Amdal kesmas, Manager kesja dan kesling pd berbagai perusahaan :
pertamina, PLN, Kontruksi, Tekstil, Telkom, dll., Quality control supervisor pada perusahaan makanan dan minuman :
sosro, coca-cola, Aqua, catering dll, Sanitarian pada Hotel dan restourant , Manager HACCP pada restaurant,
Laboratorium kesmas, Puskesmas, Dinas kesehatan, Bapedalda,, Wiraswasta : catering, pest control, konsultan amdal, konsultan limbah dll  
Manajer lingkungan RS, Konsultan limbah, Konsultan Amdal kesmas, Manager kesja dan kesling pd berbagai perusahaan : pertamina, PLN, Kontruksi, Tekstil, Telkom, dll., Quality control supervisor pada perusahaan makanan dan minuman : sosro, coca-cola, Aqua, catering dll, Sanitarian pada Hotel dan restourant , Manager HACCP pada restaurant, Laboratorium kesmas, Puskesmas, Dinas kesehatan, Bapedalda,, Wiraswasta : catering, pest control, konsultan amdal, konsultan limbah dll
2.Administrasi Kebijakan Kesehatan
Bagian AKK adalah salah satu elemen FKM yang mendukung pembelajaran dan pencapaian kompetensi kesehatan masyarakat
dalam bidang administrasi manajerial dan kebijakan kesehatan
KOMPETENSI
1. Mampu melakukan analisa situasi masalah kesehatan berdasarkan konsep H.L. Blum.
2. Mampu melakukan analisis aspek manajerial dari system layanan kesehatan.
3. Mampu melakukan skala prioritas masalah kesehatan.
4. Mampu membuat rencana, mengorganisasi, monitoring dan evaluasi program kesehatan.
5. Mampu melakukan advokasi kebijakan kesehatan.
6. Mampu menerapkan metode pengambilan keputusan manajerial.
7. Mampu melakukan analisis kebutuhan kebijakan.
8. Mampu menerapkan langkah-langkah perumusan kebijakan dalam rangka pengendalian faktor risiko terhadap kesehatan.
LAPANGAN PEKERJAAN
Sebagai pelaksana, pengelola, atau pengatur dalam administrasi/manajerial pelayanan dan program kesehatan,
di institusi kesehatan, Rumah Sakit, Asuransi dan pembiayaan kesehatan, LSM dan lain-lain baik di sektor pemerintah
maupun swasta.
Manager RS, Manager Rekam Medik, Manager Pemasaran RS, Manager Asuransi Kesehatan, Bank Insurance and consultant financial (asuransi pada Bank), manager perusahaan farmasi., Pemasaran Laboratorium dan alat kesehatan, puskesmas, dinas kesehatan dll.
 
3. Biostatistik dan Epidemiologi
Bagian yang secara institusi menyiapkan peserta didik yang handal di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
serta permasalahan kesehatan pada umumnya dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode epidemiologi.
KOMPETENSI
1. Mampu menganalisis masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan epidemiologi.
2. Mampu mengukur besaran masalah kesehatan dan mencari hubungannya dengan factor risiko.
3. Mampu menyusun dan menyajikan laporan hasil pengamatan, penyelidikan dan penelitian epidemiologi.
4. Mampu merancang, menyelenggarakan survailans masalah kesehatan untuk meramalkan pola masalah kesehatan.
5. Mampu merancang, memantau dan menilai pelaksanaan program kesehatan dengan pendekatan kuantitatif.
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Departemen
a. Dinas Kesehatan : seksi P2M, Imunisasi, Penyidikan wabah
b. LITBANG
c. Jenis Tenaga Ker
d. Yang terkait dengan Upaya Pengobata
e. Yang terkait dengan upaya promotif, protektif, preventif, dan upaya paradigma sehat:
1. Epidemiolog
2. Entomolog
(Jabatan Fungsional dalam BKN tahun 2006 untuk tenaga kerja kesehatan bidang kesehatan masyarakat)
2. Non Departemen
a. Perusahaan: Industri Pestisida, Industri makanan/minuman
b. Individual: Surveyor, Konsultan di Bidang Kesehatan
3. Organisasi lain : LSM
1. Survei jentik dan PSN
2. Pemeriksaan kelenjar ludah untuk melihat adanya infeksi : Plasmodium, Filaria (parasit)
3. Menghitung umur nyamuk dengan bedah ovarium  
Dinas Kesehatan, Puskesmas, Lembaga Survei Indonesia, BPS, Bapenas, Bapeda, BKKBN, consultant statistic kesehatan, media massa, dll
4. Gizi Kesehatan Masyarakat
Bagian yang secara institusi menyiapkan sarjana kesehatan masyarakat yang unggul dalam konsep (teori), pemodelan,
dan perancangan yang berkaitan dengan disiplin ilmu gizi kesehatan masyarakat yang berkualitas dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan kerja, tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam dunia nyata, serta mampu
bersaing di dunia kerja.
KOMPETENSI
1. Mampu mengidentifikasi masalah gizi makro dan mikro pada perorangan dan kelompok.
2. Mampu mengidentifikasi masalah ketersediaan dan keamanan pangan.
3. Mampu mengidentifikasi factor risiko masalah gizi dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.
4. Mampu merencanakan, melaksanakan & mengevaluasi program pencegahan serta penanggulangan masalah gizi dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.
5. Mampu melakuakn penelitian dan publikasi ilmiah.
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Instansi Pemerintah :Dinkes, Depkes, Dep. Industri
2. Swasta : Pabrik Makanan
3. Manager Quality control pada perusahaan makanan dan restaurant,
4. supervisor HACCP pada berbagai perusahaan : restaurant, hotel, supermarket, supplier makanan dll, konsultan gizi, catering, dll.  

5. Promosi Kesehatan Masyarakat
Puskesmas, Dinas Kesehatan, manager asuransi kesehatan, manager pemasaran rumah sakit, konsultan gizi, kesling, kesja pada berbagai perusahaan, dll

Komentar

Postingan Populer